-->
https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Cara mengatasi penyakit vertigo yang parah

Thursday, August 8, 2024

Hai sobat sehat ini adalah yang paling penting adalah bagaimana cara mengobati penyakit pusing berputar dan pusing bergoyang, penyebab nya adalah karena salah makan dan salah mengelola setress dengan baik dan benar, karena vertigo ini adalah bagian dari saraf yang terjadi dalam frekuensi otak.


Vertigo adalah suatu kondisi di mana seseorang merasa pusing dan seakan-akan segala sesuatu di sekitarnya berputar. Sensasi ini sering dihadapi oleh banyak orang. Mungkin saja Anda Mengalami vertigo jika Anda merasakan kepala seperti sedang berputar.
Meski sering dianggap sebagai penyakit, vertigo sebenarnya merupakan indikasi dari berbagai masalah kesehatan lain. Untuk mengetahui lebih detail tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasi vertigo, mari simak ulasan berikut. Vertigo banyak versi nya ada vertigo pripheral dan central.

Vertigo peripheral adalah jenis vertigo yang paling umum ditemukan. Penyebab dari kondisi ini umumnya karena gangguan pada telinga bagian dalam yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh. Ketika Anda menggerakkan kepala, telinga bagian dalam akan memberi informasi terkait keberadaan posisi kepala lalu mengirimkan sinyal kepada otak untuk menjaga keseimbangan. Namun, jika terdapat gangguan pada bagian dalam telinga akibat peradangan atau infeksi, Anda pun akan merasakan pusing dan nyeri atau disebut juga sebagai vertigo peripheral.

Berikut ini cara mengobati penyakit vertigo berdasarkan hidupsehat.eu,org, banyak yang harus dilakukan untuk mengobati vertigo secara alami baik dan benar.   

Beberapa hal yang dapat menyebabkan vertigo peripheral adalah sebagai berikut:
Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV): Gangguan pada vestibular telinga dalam karena dipicu oleh perubahan posisi dan gerakan kepala secara tiba-tiba. Kondisi ini umumnya terjadi dalam waktu singkat.
Riwayat cedera kepala: Orang yang pernah mengalami cedera kepala mungkin saja mengalami gangguan telinga dalam dan menimbulkan vertigo.
Labirinitis: Peradangan dan infeksi pada labirin telinga bagian dalam, tepatnya di saluran berliku-liku dan penuh cairan.
Vestibular neuronitis: Peradangan pada bagian saraf telinga yang langsung berhubungan dengan otak. Kondisi ini dapat menyebabkan vertigo disertai kehilangan keseimewdewbangan, mual, dan muntah.
Penyakit meniere: Meniere adalah kelainan cairan endolimfa yang berada di telinga bagian dalam. Meski jarang terjadi, kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami vertigo yang cukup parah.
 

2. Vertigo Central

Vertigo central disebabkan oleh adanya masalah pada otak. Bagian otak yang paling berdampak akibat penyakit ini adalah otak kecil (cerebellum). Vertigo jenis ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
Migrain: Sakit kepala sebelah yang tak tertahankan disertai rasa nyeri dan berdenyut. Migrain sering dialami oleh orang-orang berusia muda.

Multiple sclerosis: Gangguan pada sistem saraf pusat, yaitu otak dan tulang belakang yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan pelindung saraf.

Neuroma akustik: Tumor jinak yang tumbuh di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak (saraf vestibular).

Tumor otak: Sel abnormal yang tumbuh di dalam otak kecil, yang mengakibatkan gangguan koordinasi gerakan tubuh.

Stroke: Kondisi yang terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah pada otak yang dapat menyebabkan kurangnya suplai darah (iskemia) pada otak kecil.
 
Faktor Risiko Vertigo

Selain beberapa kondisi medis di atas, beberapa faktor yang dapat meningkatkan seseorang mengalami gejala vertigo adalah sebagai berikut: 

Berusia di atas 50 tahun.

  • Pernah mengalami trauma atau cedera di kepala.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan.
  • Memiliki keluarga dengan riwayat vertigo.
  • Stres berlebih.
  • Kebiasaan mengonsumsi alkohol.
  • Infeksi pada telinga dalam.
  • Gejala Vertigo

Salah satu gejala umum dari vertigo adalah pusing berat hingga merasa lingkungan sekitarnya berputar dan akan semakin memburuk ketika menggerakkan kepala. Pada beberapa kasus, vertigo bahkan membuat penderitanya sulit membuka mata.

Selain itu, beberapa gejala yang dapat terjadi pada penderita vertigo adalah sebagai berikut:

  • Mual dan muntah.
  • Keringat berlebih.
  • Mengalami gangguan pendengaran.
  • Kehilangan keseimbangan.
  • Nyeri kepala.
  • Menggerakkan mata tanpa disengaja.
  • Telinga terasa berdengung.

Serangan awal vertigo umumnya terjadi selama beberapa jam. Kondisi ini dapat kambuh apabila tidak segera ditangani secara tepat.
 

Diagnosis Vertigo

Sebelum menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan anamnesis mengenai segala keluhan yang Anda rasakan. Mulai dari sensasi berputar, frekuensi kemunculan, pemicu, hingga durasi terjadinya gejala tersebut.

Dokter juga akan menanyakan tentang riwayat kondisi kesehatan, apakah Anda pernah mengalami migrain, cedera kepala, infeksi telinga hingga obat-obatan yang rutin dikonsumsi. Apabila diperlukan, pemeriksaan akan dilanjutkan dengan beberapa tes, seperti:

Tes impuls kepala: Pada tes ini, pasien diminta untuk fokus menatap ujung hidung dokter, sementara kepalanya digerakkan secara cepat ke satu sisi. Hasilnya negatif apabila pasien tetap bisa fokus menatap hidung selama gerakan tersebut.

    Tes romberg: Pasien diminta untuk berdiri dengan kedua kaki merapat, kemudian dokter akan memintanya untuk menutup mata secara tiba-tiba. Apabila pasien terjatuh atau kehilangan keseimbangan, kemungkinan pasien mengalami vertigo.

    Tes unterberger atau tes fukuda step: Pasien diminta melakukan gerakan jalan ditempat dan mengangkat lutut setinggi mungkin selama 30 detik. Pasien dinyatakan mengalami vertigo apabila tubuh berputar ke samping (arah sisi yang bermasalah).

    Tes nistagmus: Tujuan pemeriksaan ini adalah mengetahui gerakan bola mata yang tak terkendali (nistagmus). Pemeriksaan ini menggunakan alat elektronistagmografi (ENG) dan videonistagmografia (VNG) yang berfungsi merekam gerakan mata.

    Pemeriksaan pendengaran: Tujuan pemeriksaan ini pada pasien vertigo adalah untuk mengetahui apakah pasien mengalami tinnitus (telinga berdengung) atau bahkan kehilangan pendengaran.

    Pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan prosedur rontgen, CT Scan, atau MRI untuk memastikan lebih lanjut adanya kelainan pada otak kecil.

 
Cara Mengatasi Vertigo


Vertigo adalah kondisi yang dapat membaik dengan sendirinya, namun beberapa kasus membutuhkan penanganan dokter untuk mendapatkan tindakan atau penanganan yang sesuai dengan penyebabnya.

Apabila Anda sering mengalami kondisi ini, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi timbulnya gejala vertigo adalah sebagai berikut:

Menghindari gerakan jongkok, membungkuk, atau mendongakkan kepala secara cepat.

Menghindari gerakan secara tiba-tiba.

Gerakkan kepala dengan perlahan.

Mengenali faktor pemicu vertigo, sehingga bisa menghindarinya.

Segera duduk atau berbaring ketika vertigo menyerang.

Vertigo adalah sensasi pusing atau perasaan bahwa Anda atau lingkungan di sekitar Anda berputar. Pengobatannya bisa bervariasi tergantung pada penyebabnya. Berikut beberapa pendekatan umum untuk mengobati vertigo:

  1. Latihan dan Rehabilitasi Vestibular:

    • Latihan Epley atau Semont: Latihan ini sering digunakan untuk vertigo posisional paroksismal jinak (BPPV). Latihan ini membantu mengalihkan kristal yang mungkin mengganggu fungsi sistem vestibular.
    • Latihan Brandt-Daroff: Ini adalah latihan lain untuk membantu meredakan gejala vertigo BPPV.
  2. Obat-obatan:

    • Antihistamin: Obat seperti meclizine dapat membantu mengurangi gejala vertigo.
    • Antiemetik: Obat-obatan ini dapat membantu mengatasi mual yang sering menyertai vertigo.
    • Diuretik: Jika vertigo terkait dengan penyakit Meniere, diuretik mungkin diresepkan untuk mengurangi retensi cairan di telinga bagian dalam.
  3. Perubahan Gaya Hidup:

    • Hindari Pemicu: Jika Anda mengetahui makanan atau situasi tertentu yang memicu vertigo, cobalah untuk menghindarinya.
    • Jaga Keseimbangan Cairan dan Elektrolit: Memastikan asupan cairan yang cukup dan keseimbangan elektrolit juga dapat membantu.
  4. Pengobatan Penyebab yang Mendasari:

    • Jika vertigo disebabkan oleh infeksi, peradangan, atau kondisi medis lain, pengobatan penyebab tersebut mungkin diperlukan, seperti antibiotik untuk infeksi.
  5. Konsultasi dengan Spesialis:

    • Jika vertigo berlanjut atau sangat mengganggu, mungkin perlu berkonsultasi dengan spesialis, seperti ahli THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) atau ahli saraf.

Jika Anda mengalami vertigo yang mendalam atau tiba-tiba, atau jika disertai dengan gejala seperti kesulitan berbicara, kehilangan keseimbangan, atau sakit kepala yang parah, segera cari pertolongan medis.



 



Author

Nanang saputra

Hallo, nama saya Nanang Saputra, saya hobi sekali membahas tentang kesehatan dan blogging

Iklan